Profil Ahok - Kembali saya mepersembahkan artikel dari saya sebelumnya Profil Jokowi, kini calon wakil gubernur pasangan jokowi yakni Basuki Tjahaja Purnama yang di kenal dengan panggilan Ahok. Siapakah Ahok sebenarnya, namanya makin populer teriki pilkada DKI jakarta yang berpasangan dengan jokowi.
Nah berikut ini anda bisa liat perjalanan singkat Ahok yang saya ambil dari berbagai sumber berita di internet.
Profil Ahok :
Nama Lengkap : Basuki Tjahaja Purnama
Alias : Ahok | Basuki Tjahaja
Kategori : Politikus
Agama : Kristen
Tempat Lahir : Manggar, Bangka Belitung
Tanggal Lahir : Rabu, 29 Juni 1966
Zodiac : Cancer
Hobby : Menulis
Warga Negara : Indonesia
PENDIDIKAN
Program Pasca Sarjana Manajemen Keuangan di Sekolah Tinggi.
Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta, 1994.
Sarjana Teknik Geologi di Universitas Trisakti Jakarta, 1990.
SMA III PSKD Jakarta, 1984.
SMP No. 1 Gantung, Belitung Timur, 1981.
SDN No. 3 Gantung, Belitung Timur, 1977.
KARIR
Anggota Komisi II DPR RI, 2009 - 2014.
Direktur Eksekutif Center for Democracy and Transparency (CDT.3.1).
Bupati Belitung Timur, 2005 - 2006.
Anggota DPRD Belitung Timur bidang Komisi Anggaran, 2005 - 2006.
Asisten Presiden Direktur bidang analisa biaya dan keuangan PT. Simaxindo Primadaya, Jakarta, 1994 - 1995.
Direktur PT. Nurindra Ekapersada, Belitung Timur, 1992 - 2005.
Organisasi:
Ketua Dewan Yayasan Sosial dan Agama di Jakarta.
PENGHARGAAN
Tokoh Anti Korupsi dari Gerakan Tiga Pilar Kemitraan (KADIN, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Masyarakat Transparansi Indonesia), 2007.
Salah satu dari 10 Tokoh yang Mengubah Indonesia, Majalah Tempo, 2006.
Gold Pin, Fordeka (Forum Demokrasi), 29 Oktober 2006.
Memiliki sifat yang bersahaja dan berani melawan arus menjadi ciri khas politisi berprinsip bersih, transparan dan profesional ini. Basuki Tjahaja Purnama, pria kelahiran Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966, berdarah Tionghoa ini mencintai rakyat, bangsa dan negaranya (Republik Indonesia) dengan menolak melakukan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Pengusaha yang jadi politisi ini tak sudi makan gaji buta tanpa berbuat apa-apa untuk rakyat. Prinsip itu, ia lakon baik saat menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur (2004-2009) dan Bupati Belitung Timur (2005-2010), maupun sebagai anggota DPR RI (2009-2014).
Saat menjadi anggota DPRD, misalnya, dia menunjukkan integritasnya dengan menolak ikut dalam praktik KKN serta menilep uang Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif. Ia juga menjadi satu dari sedikit anggota DPRD yang berani bertatap muka langsung dengan masyarakat untuk mendengar keluhan mereka.
Keberaniannya untuk bersih, transparan dan profesional itu menuai simpati dari masyarakat Belitung Timur yang mayoritas muslim. Ia kemudian terpilih sebagai Bupati Belitung Timur. Dia pun melakukan sejumlah gebrakan di antaranya memberikan layanan kesehatan gratis, pendidikan SMA dan Perguruan Tinggi secara cuma-cuma serta memperbaiki sarana dan prasarana publik. Penerima penghargaan Tokoh Anti Korupsi dari Gerakan Tiga Pilar Kemitraan (2007) ini pun tak segan-segan memberikan nomor ponselnya kepada masyarakat agar bisa senantiasa berkomunikasi dengannya.
Berani tampil beda juga ditunjukkannya saat menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014. Tanpa basa-basi, ia melaporkan aktivitas kerjanya dan merinci setiap pendapatannya baik dalam kunjungannya ke daerah maupun luar negeri di situs pribadinya. Dari situ, publik bisa mengetahui lebih banyak perihal penggunaan anggaran di DPR yang kebanyakan tidak efisien dan tidak efektif. Akibat upaya transparansi yang dilakukannya itulah, ia dimusuhi dan dianggap ‘aneh’ oleh rekan-rekannya di DPR.
Sebagai anggota dewan, Ahok tetap berusaha tampil apa adanya, vokal, anti korupsi, bersih, transparan dan profesional. Ia tak sungkan-sungkan melaporkan aktivitas kerjanya, merinci setiap pendapatan baik dalam kunjungannya ke daerah maupun luar negeri dan bisa diakses secara terbuka di website pribadinya. Ahok juga aktif memperjuangkan perbaikan pada sistem rekrutmen kandidat kepala daerah untuk mencegah koruptor masuk dalam persaingan pilkada dan membuka peluang bagi individu-individu idealis untuk masuk merebut kepemimpinan di daerah. Dibantu para staf ahlinya, Ahok mengumpulkan informasi dan mengadvokasi kebutuhan masyarakat.
Dalam pemilihan calon Gubernur DKI Jakarta saat ini, Ahok bersama Joko Widodo (Jokowi) mempersiapkan dengan matang bagaimana agar mampu memimpin kota Jakarta. Ahok yakin dengan langkah dan terobosan dari Jokowi, Jakarta bisa lebih baik lagi.
Itulah sedikit informasi mengenai Profil Ahok terkait calon wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta, semoga bermanfaat dan menambah informasi untuk anda.
Nah berikut ini anda bisa liat perjalanan singkat Ahok yang saya ambil dari berbagai sumber berita di internet.
Profil Ahok :
Nama Lengkap : Basuki Tjahaja Purnama
Alias : Ahok | Basuki Tjahaja
Kategori : Politikus
Agama : Kristen
Tempat Lahir : Manggar, Bangka Belitung
Tanggal Lahir : Rabu, 29 Juni 1966
Zodiac : Cancer
Hobby : Menulis
Warga Negara : Indonesia
PENDIDIKAN
Program Pasca Sarjana Manajemen Keuangan di Sekolah Tinggi.
Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta, 1994.
Sarjana Teknik Geologi di Universitas Trisakti Jakarta, 1990.
SMA III PSKD Jakarta, 1984.
SMP No. 1 Gantung, Belitung Timur, 1981.
SDN No. 3 Gantung, Belitung Timur, 1977.
KARIR
Anggota Komisi II DPR RI, 2009 - 2014.
Direktur Eksekutif Center for Democracy and Transparency (CDT.3.1).
Bupati Belitung Timur, 2005 - 2006.
Anggota DPRD Belitung Timur bidang Komisi Anggaran, 2005 - 2006.
Asisten Presiden Direktur bidang analisa biaya dan keuangan PT. Simaxindo Primadaya, Jakarta, 1994 - 1995.
Direktur PT. Nurindra Ekapersada, Belitung Timur, 1992 - 2005.
Organisasi:
Ketua Dewan Yayasan Sosial dan Agama di Jakarta.
PENGHARGAAN
Tokoh Anti Korupsi dari Gerakan Tiga Pilar Kemitraan (KADIN, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Masyarakat Transparansi Indonesia), 2007.
Salah satu dari 10 Tokoh yang Mengubah Indonesia, Majalah Tempo, 2006.
Gold Pin, Fordeka (Forum Demokrasi), 29 Oktober 2006.
Memiliki sifat yang bersahaja dan berani melawan arus menjadi ciri khas politisi berprinsip bersih, transparan dan profesional ini. Basuki Tjahaja Purnama, pria kelahiran Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966, berdarah Tionghoa ini mencintai rakyat, bangsa dan negaranya (Republik Indonesia) dengan menolak melakukan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Pengusaha yang jadi politisi ini tak sudi makan gaji buta tanpa berbuat apa-apa untuk rakyat. Prinsip itu, ia lakon baik saat menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur (2004-2009) dan Bupati Belitung Timur (2005-2010), maupun sebagai anggota DPR RI (2009-2014).
Saat menjadi anggota DPRD, misalnya, dia menunjukkan integritasnya dengan menolak ikut dalam praktik KKN serta menilep uang Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif. Ia juga menjadi satu dari sedikit anggota DPRD yang berani bertatap muka langsung dengan masyarakat untuk mendengar keluhan mereka.
Keberaniannya untuk bersih, transparan dan profesional itu menuai simpati dari masyarakat Belitung Timur yang mayoritas muslim. Ia kemudian terpilih sebagai Bupati Belitung Timur. Dia pun melakukan sejumlah gebrakan di antaranya memberikan layanan kesehatan gratis, pendidikan SMA dan Perguruan Tinggi secara cuma-cuma serta memperbaiki sarana dan prasarana publik. Penerima penghargaan Tokoh Anti Korupsi dari Gerakan Tiga Pilar Kemitraan (2007) ini pun tak segan-segan memberikan nomor ponselnya kepada masyarakat agar bisa senantiasa berkomunikasi dengannya.
Berani tampil beda juga ditunjukkannya saat menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014. Tanpa basa-basi, ia melaporkan aktivitas kerjanya dan merinci setiap pendapatannya baik dalam kunjungannya ke daerah maupun luar negeri di situs pribadinya. Dari situ, publik bisa mengetahui lebih banyak perihal penggunaan anggaran di DPR yang kebanyakan tidak efisien dan tidak efektif. Akibat upaya transparansi yang dilakukannya itulah, ia dimusuhi dan dianggap ‘aneh’ oleh rekan-rekannya di DPR.
Sebagai anggota dewan, Ahok tetap berusaha tampil apa adanya, vokal, anti korupsi, bersih, transparan dan profesional. Ia tak sungkan-sungkan melaporkan aktivitas kerjanya, merinci setiap pendapatan baik dalam kunjungannya ke daerah maupun luar negeri dan bisa diakses secara terbuka di website pribadinya. Ahok juga aktif memperjuangkan perbaikan pada sistem rekrutmen kandidat kepala daerah untuk mencegah koruptor masuk dalam persaingan pilkada dan membuka peluang bagi individu-individu idealis untuk masuk merebut kepemimpinan di daerah. Dibantu para staf ahlinya, Ahok mengumpulkan informasi dan mengadvokasi kebutuhan masyarakat.
Dalam pemilihan calon Gubernur DKI Jakarta saat ini, Ahok bersama Joko Widodo (Jokowi) mempersiapkan dengan matang bagaimana agar mampu memimpin kota Jakarta. Ahok yakin dengan langkah dan terobosan dari Jokowi, Jakarta bisa lebih baik lagi.
Itulah sedikit informasi mengenai Profil Ahok terkait calon wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta, semoga bermanfaat dan menambah informasi untuk anda.
3 comments:
meki bukan warga Jakarta...
Aku mendukungmu Om Jokowi-Ahok...
sukses...Jakarta Milikmu....
aku percaya, kirannya Tuhan memberi kemenangan...!
kini saatnya Ahok buktikan segala kemampuan dan integritas pribadinya sebagai pemimpin seluruh rakyat jakarta, bukan hanya golongan tertentu...
Posting Komentar